Seni Berkompetisi
Zilu bertanya, “Jika guru memimpin pasukan yang hebat, orang seperti apa yang guru inginkan bersama Anda?”
Sang guru berkata, “Saya tidak akan membawa orang yang dapat bertarung dengan harimau dengan tangan kosong, atau menyebrangi sungai tanpa perahu. Saya ingin seorang yang mendekati kesukaran dengan hati-hati dan yang memilih untuk sukses dengan strategi.”
-KONFUSIUS
Cara Terbaik Untuk Menang
Perang adalah urusan yang sangat serius. Seorang jenderal harus mewaspadai emosinya sendiri. Jika bukan untuk kepentingan Negara, dia seharusnya tidak pergi beperang. Jika dia dapat sukses tanpa berperang, dia seharusnya tidak boleh menggunakan sebuah pedang karena dia marah. Seorang jenderal juga seharusnya tidak boleh berperang hanya karena dia membenci musuhnya. Jika seseorang berperang, dapatkah ia menang? Kemarahan mungkin akan reda. Kebencian mungkin dapat padam. Tetapi akibat dari perang tidak dapat diubah. Orang-orang yang mati dalam peperangan hilang untuk selamanya.
Cara yang terbaik untuk memenangkan perang adalah menang tanpa pertarungan, mengalahkan Negara lawan tanpa membinasakannya, dan melemahkan pasukan musuh tanpa membunuh. Berperang dalam seratus pertempuran dan memenangkan seratus pertempuran bukanlah yang terbaik dari yang terbaik. Kemenangan yang tertinggi adalah mengalahkan musuh tanpa pertempuran, membuat musuh menyerah, membuat mereka melihat bahwa pihak lawan adalah sangat hebat sehingga tidak ada gunanya untuk melawan walau sekecil apa pun. Ini adalah kemenangan yang paling hebat.
Untuk memenangi peperangan dengan cara demikian mungkin tidak menarik. Dengan cara ini seorang jenderal tidak akan mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan keberaniannya untuk mendapatkan pujaian dan penghargaan. Tetapi ini adalah kemenangan yang paling baik.
Cara terbaik untuk memenangi perang adalah dengan mengalahkan strategi musuh secara keseluruhan. Cara terbaik yang kedua adalah mengalahkannya dalam percaturan politik dan diplomatic. Cara terbaik yang berikutnya adalah berperang melawan pasukan musuh. Cara terburuk untuk memenangi perang adalah menempatkan mata-mata di kota musuh dan mengalahkan mereka dengan menimbulkan kekecauan di dalam pasukan tersebut dengan menggunakan hasutan. Jika kamu mempunyai musuh sepuluh kali lebih kuat dari kekuatan musuhmu, kepung mereka.
Jika kamu mempunyai pasukan lima kali kekuatan musuhmu, serang.
Jika kamu mempunyai pasukan sejumlah dua banding satu, cobalah untuk memecah belah pasukan musuh dan kemudian serang mereka.
Jika kamu mempunyai kekuatan yang hampir sama dengan kekekuatan musuh, ambillah inisiatif dan serang terlebih dahulu.
Jika musuh lebih kuat daripada kamu, pergilah dengan cepat dan jangan menyerang.
Untuk memenangi perang di mana setiap orang berharap kamu menang, kamu tidak layak mendapatkan pernghargaan lebih. Untuk mengalahkan musuh dengan cara perusakan massa yang hebat, kamu tidak layak untuk mendapatkan penghargaan apa pun.
Jika kamu dapat memenangkan perang tetapi gagal untuk mengkonsolidasikan kemenanganmu dan mencapai tujuan dari strategimu, itu sama artinya dengan kekalahan.
Michael C.Tang, Kisah-kisah Kebijaksanaan China Klasik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000, hlm. 140-142
serius nii???
BalasHapusyap ^_^
BalasHapus